Ciri-ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Sumber Gambar : pusatbiologi.com

Pteridophyta berasal dari kata pteron : sayap bulu, dan phiton : tumbuhan. Tumbuhan paku lebih maju dibandingkan tumbuhan lumut karena tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh angkut, yaitu xilem dan floem, sehingga masuk dalam kelompok tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta).

Tumbuhan berpembuluh terdiri dari dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berpembuluh tanpa biji (Aspermatophyta) dan tumbuhan berpembuluh berbiji (Spermatophyta). Tumbuhan paku masuk ke dalam Aspermatophyta.

Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya adalah :

  1. Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
  2. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit atau di sisa-sisa tumbuhan lain/sampah-sampah sebagai saprofit.
  3. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.
  4. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari disebut generasi sporofit.
  5. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
  6. Tidak berbunga.
  7. Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).

Previous
Next Post »